Pentingnya Menjaga Hubungan Baik dengan Guru Anak

Rizki Adis Abeba | 1 Oktober 2016 | 21:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Anak-anak menghabiskan waktu 5 hingga 7 jam sehari di sekolah. Bayangkan jika hubungan antara anak dengan guru tidak berjalan baik. Bagaimana mungkin anak nyaman, tenang, dan bersemangat belajar di sekolah? 

Jurnal Student-Teacher Relationships and Classroom Climate in First Grade: How Do They Relate to Students' Stress Regulation? yang dimuat situs U.S. National Library of Medicine memaparkan kaitan antara hubungan guru dan murid dengan perilaku anak di sekolah.

Anak-anak yang tidak dekat dengan guru dikatakan memiliki kadar hormon stres normal hari Senin, namun terus meningkat hari-hari berikutnya. Sedangkan kadar hormon stres anak-anak yang menjalin hubungan positif dengan guru, normal sepanjang pekan. Inilah sebabnya, hubungan anak dengan guru yang kurang baik menjadi salah satu pemicu anak mogok sekolah.

Hubungan dan komunikasi yang baik antara guru dan murid membuat suasana belajar lebih nyaman dan kondusif. Tidak hanya memberi implikasi positif dan jangka panjang bagi urusan akademis dan perkembangan sosial anak, pelajar yang memiliki hubungan baik, dekat, dan suportif dengan gurunya juga akan mampu mencapai kemampuan yang lebih tinggi lagi, yakni kemampuan menyelesaikan konflik dalam hubungan dengan orang di sekelilingnya kelak. 

“Anak yang memiliki kualitas hubungan baik dengan gurunya di awal masa sekolah, memiliki lebih sedikit masalah perilaku. Mereka menunjukkan keterlibatan yang lebih tinggi di kegiatan dalam kelas,” urai profesor psikologi Bridget K. Hamre dan Robert C. Pianta dari Universitas Virginia, dalam jurnal.

Yang Perlu Dilakukan Orang Tua

Tentu saja, hubungan positif antara guru dan anak bisa lebih baik lagi, dengan dukungan peran Anda sebagai orang tua. Dr. Erin O'Connor dari Universitas New York mengatakan, “Hubungan baik antara murid dan guru bisa terjalin pada: anak yang orang tuanya melakukan kontak secara berkala dengan guru, kedua pada guru yang mendapat bayaran yang layak.” Apa saja yang bisa orang tua lakukan untuk meningkatkan kualitas hubungan anak dengan guru?

Kenali guru dan jalin komunikasi

Mengantar anak di hari pertama masuk sekolah langkah awal yang baik untuk memulai hubungan antara guru dan orang tua, juga anak. Jangan sampai berlalu begitu saja. Berkenalanlah dengan sungguh-sungguh dengan guru anak Anda, bertukarlah nomor ponsel, lalu berkomunikasilah yang intens secara berkala. Jangan malas menanyakan perkembangan anak di sekolah atau sesekali menemui guru secara langsung. 

Bangun komunikasi dengan anak

Jangan abaikan komunikasi dengan anak. Pancinglah anak untuk bercerita tentang gurunya. Tanyakan, siapa nama gurunya, cantik atau tidak, baik atau tidak. Kemampuan anak menceritakan gurunya dengan detail mencerminkan seberapa dekat hubungan mereka. Anda perlu curiga hubungan anak dan guru kurang harmonis jika anak malas bercerita soal gurunya.

Beri perhatian lebih untuk guru

Soal memberi bayaran guru yang layak, karena menyangkut kebijakan sekolah, itu di luar kuasa Anda sebagai orang tua murid. Namun bisa Anda siasati dengan memberi hadiah atau kenang-kenangan untuk guru di momen-momen tertentu, seperti saat ulang tahun guru, hari raya, atau saat kenaikan kelas. Yang perlu ditekankan, pemberian hadiah itu bukanlah alat gratifikasi untuk mendongkrak nilai atau prestasi anak. Lakukan dengan ikhlas dan semata-mata demi menjaga hubungan baik antara guru dan anak.

Hadirlah di momen penting

Jangan pernah mengabaikan hari-hari penting seperti pembagian rapor, acara kenaikan kelas, atau acara-acara yang melibatkan orangtua di sekolah. Bagaimana mungkin Anda berharap guru akan perhatian pada anak, Anda jika Anda tidak menunjukkan perhatian pada mereka?

 

(riz/gur)

 

 

Penulis : Rizki Adis Abeba
Editor: Rizki Adis Abeba
Berita Terkait